Wednesday, 23 October 2013

Resensi Novel Obsesi


Resensi Buku

Judul  : Obsesi
Penulis  : Lexie Xu
Penerbit   : PT. Gramedia Pustaka Utama                 
Kota terbit : Jakarta
Cetakan ke    : 1
Tahun terbit   : 2010
Tebal buku    : 240 halaman

            Obsesi bercerita tentang dua orang sahabat, yakni Jenny—cewek cupu yang tinggal di sebuah rumah menyeramkan dan memiliki dua teman sekelas yang bernama sama dengannya—dan  Hanny—cewek cantik dan populer yang suka gonta-ganti pacar. Suatu ketika, kedua sahabat itu diajak jalan oleh Tony dan Markus, dua orang cowok yang terkenal ganteng di sekolah mereka. Tony lantas mengajak Hanny pacaran, tapi kemudian ia mencampakkannya beberapa hari kemudian. Berdasarkan informasi dari Johan, salah satu sahabat Hanny yang berkacamata tebal, Tony melakukan itu untuk memenangi taruhan, dan ia berkomplot dengan Jenny. Hanny yang tengah berada dalam kondisi depresi pun percaya dan memutuskan untuk mengakhiri persahabatannya dengan Jenny. Bukan cuma itu, ia bahkan mengutuk Jenny untuk sial selamanya.
Beberapa hari berselang, sebuah kecelakaan menimpa Jenny lain, yakni Jenny Bajaj, yang diikuti dengan kecelakaan lain yang melibatkan Jenny yang satu lagi, Jenny Tompel. Kedua orang Jenny itu lantas menyalahkan kutukan yang dikeluarkan oleh Hanny sehingga mereka juga turut terkena getahnya.  Jenny pun turut merasa was-was dan khawatir, tapi untunglah Tony, yang kini sudah berpacaran dengannya, dan Markus selalu memastikan dirinya tidak akan ditimpa oleh sesuatu yang buruk. Ketegangan semakin bertambah setelah munculnya  beberapa kejadian aneh yang terjadi di rumah Jenny, yang membuat mereka bertiga menyelidikinya.
Sementara itu, setelah berpisah dari Jenny, Hanny semakin dekat dengan Johan. Ia bahkan sempat berkunjung ke rumah Johan yang menurutnya agak aneh. Namun, lama-kelamaan ia merasa kehilangan Jenny dan lalu berniat untuk kembali berdamai  dengan Jenny. Namun, atas alasan yang tidak ia ketahui, Johan selalu tampak tidak setuju. Pada akhirnya Hanny tetap berbaikan dengan Jenny, dan dari situ, mereka jadi tahu kalau kejadian yang mereka alami selama ini tak lain hanya ulah Johan karena sebuah obsesinya.
Kelebihan novel ini yaitu cerita sangat membawa. Siapapun yang membaca pasti ikut dalam suasananya yang sangat tegang, lucu, ataupun romantis. Bahasanya juga enak dan mudah dipahami. Novel Obsesi menyuguhkan penggunaan  sudut pandang mejemuk yang mengagumkan. Baik pemikiran atau perbuatan yang dilakukan oleh Jenny dan Hanny  maupun kejadian yang mereka alami saling berdiri satu sama lain sehingga terlihat betul perbedaan karakteristik mereka. Rasanya seperti ada dua orang yang bercerita sendiri-sendiri berdasar versi masing-masing, tapi pada akhirnya menyambung dan lalu membentuk satu alur utuh. Penempatan babnya juga oke, sehingga cerita bisa diawali oleh Jenny dan diakhiri oleh Hanny. Sangat baik !
Kekurangan dari cerita ini adalah suasana romantis yang dibuat dalam novel ini kurang bagus dan kurang seimbang dengan suasana mencekamnya. Adegan ciuman dan cuci tangan bareng Jenny-Tony sepertinya sedikit memaksa.
Novel ini baik untuk dibaca oleh para remaja. Menurut saya, mungkin dengan membaca novel ini para remaja bisa belajar berpetualang dan belajar memecahkan sebuah masalah yang rumit jika sewaktu – waktu mengalaminya. Bahasanya juga mudah dipahami, sehingga tidak bingung dalam mengikuti tiap ceritanya. Tetapi novel ini tidak baik dibaca anak – anak, karena ada adegan – adegan yang belum pantas untuk seusia mereka.

1 comment:

  1. Gue suka banget sama novel-novelnya ka lexy, jadi gue pilih salah satu novelnya untuk jadi pembahasan :)

    ReplyDelete