Resensi Buku
Judul : Obsesi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Kota terbit : Jakarta
Cetakan ke : 1
Tahun terbit : 2010
Tebal buku : 240 halaman
Obsesi bercerita tentang dua
orang sahabat, yakni Jenny—cewek
cupu yang tinggal di sebuah rumah menyeramkan dan memiliki dua teman sekelas
yang bernama sama dengannya—dan Hanny—cewek cantik dan populer yang
suka gonta-ganti pacar. Suatu ketika, kedua sahabat itu diajak jalan oleh Tony dan Markus, dua orang cowok yang
terkenal ganteng di sekolah mereka. Tony lantas mengajak Hanny pacaran, tapi
kemudian ia mencampakkannya beberapa hari kemudian. Berdasarkan informasi dari Johan, salah satu sahabat Hanny yang
berkacamata tebal, Tony melakukan itu untuk memenangi taruhan, dan ia
berkomplot dengan Jenny. Hanny yang tengah berada dalam kondisi depresi pun
percaya dan memutuskan untuk mengakhiri persahabatannya dengan Jenny. Bukan
cuma itu, ia bahkan mengutuk Jenny untuk sial selamanya.
Beberapa hari berselang, sebuah kecelakaan
menimpa Jenny lain, yakni Jenny Bajaj,
yang diikuti dengan kecelakaan lain yang melibatkan Jenny yang satu lagi, Jenny Tompel. Kedua orang Jenny itu
lantas menyalahkan kutukan yang dikeluarkan oleh Hanny sehingga mereka juga
turut terkena getahnya. Jenny pun turut
merasa was-was dan khawatir, tapi untunglah Tony, yang kini sudah berpacaran
dengannya, dan Markus selalu memastikan dirinya tidak akan ditimpa oleh sesuatu
yang buruk. Ketegangan semakin bertambah setelah munculnya beberapa
kejadian aneh yang terjadi di rumah Jenny, yang membuat mereka bertiga
menyelidikinya.
Sementara itu, setelah berpisah dari Jenny,
Hanny semakin dekat dengan Johan. Ia bahkan sempat berkunjung ke rumah Johan
yang menurutnya agak aneh. Namun, lama-kelamaan ia merasa kehilangan Jenny dan
lalu berniat untuk kembali berdamai
dengan Jenny. Namun, atas alasan yang tidak ia ketahui, Johan selalu
tampak tidak setuju. Pada akhirnya Hanny tetap berbaikan dengan Jenny, dan dari
situ, mereka jadi tahu kalau kejadian yang mereka alami selama ini tak lain
hanya ulah Johan karena sebuah obsesinya.
Kelebihan novel ini yaitu cerita sangat
membawa. Siapapun yang membaca pasti ikut dalam suasananya yang sangat tegang,
lucu, ataupun romantis. Bahasanya juga enak dan mudah dipahami. Novel Obsesi menyuguhkan penggunaan sudut pandang mejemuk yang mengagumkan. Baik
pemikiran atau perbuatan yang dilakukan oleh Jenny dan Hanny maupun kejadian yang mereka alami saling
berdiri satu sama lain sehingga terlihat betul perbedaan karakteristik mereka.
Rasanya seperti ada dua orang yang bercerita sendiri-sendiri berdasar versi
masing-masing, tapi pada akhirnya menyambung dan lalu membentuk satu alur utuh.
Penempatan babnya juga oke, sehingga cerita bisa diawali oleh Jenny dan
diakhiri oleh Hanny. Sangat baik !
Kekurangan dari cerita
ini adalah suasana romantis yang dibuat dalam novel ini kurang bagus dan kurang
seimbang dengan suasana mencekamnya. Adegan ciuman dan cuci tangan bareng
Jenny-Tony sepertinya sedikit memaksa.
Novel ini baik untuk
dibaca oleh para remaja. Menurut saya, mungkin dengan membaca novel ini para
remaja bisa belajar berpetualang dan belajar memecahkan sebuah masalah yang
rumit jika sewaktu – waktu mengalaminya. Bahasanya juga mudah dipahami,
sehingga tidak bingung dalam mengikuti tiap ceritanya. Tetapi novel ini tidak
baik dibaca anak – anak, karena ada adegan – adegan yang belum pantas untuk
seusia mereka.

Gue suka banget sama novel-novelnya ka lexy, jadi gue pilih salah satu novelnya untuk jadi pembahasan :)
ReplyDelete